PRINSIP-PRINSIP
DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
Oleh
: Wahyu Windarti
Mahasiswa
Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Walisongo
Semarang
Abstrak
Kurikulum merupakan rancangan atau perencanaan yang digunakan
sebagai acuan proses-proses pelaksanaan pendidikan di sekolah. Agar kurikulum
tetap bisa berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan perlu adanya
perubahan dan pengembangan kurikulum yaitu dengan mengacu pada prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang meliputi: (1) relevansi, (2) efektifitas, (3)
fleksibilitas, (4) praktis dan efisiensi, dan (5) kontinuitas.
Kata-kata Kunci : Prinsip-prinsip, Relevansi, Fleksibilitas,
Kontinuitas, Praktis, Efektifitas
I.
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan rancangan atau perencanaan yang digunakan
sebagai acuan proses-proses pelaksanaan pendidikan di sekolah. Namun seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi kurikulum akhirnya menjadi usang.
Selain itu perubahan cara berfikir siswa dan perubahan perilaku siswa juga
menjadikan kurikulum tidak mampu mengakomodasi perkembangan zaman. Karena itu
agar kurikulum tetap bisa berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan
perlu adanya perubahan dan pengembangan kurikulum.
Bentuk pengembangan kurikulum antara lain pengaturan lingkungan
pembelajaran yang kondusif, nyaman dan mendukung proses belajar mengajar.
Dengan pengembangan kurikulum ini, diharapkan tujuan-tujuan pendidikan bisa
tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian diatas, dalam makalah ini penulis akan
memaparkan mengenai prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum.
Prinsip-prinsip tersebut terbagi menjadi relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
praktis, dan efektifitas.
II.
PEMBAHASAN
Dalam dunia pendidikan, prinsip-prinsip sangat dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum terbagi menjadi
relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektifitas.
1.
Relevansi
Dalam
exford Andvanced Dictionary of current English, kata relevansi atau
relevan mempunyai arti (closely) connected with what is happening,
yakni kedekatan hubungan dengan apa yang terjadi (Abdullah Idi : 2010). Apabila
dikaitkan dengan pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara program
pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan
bila hasil yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan seseorang.
Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu
relevan eksternal dan relevan internal
kurikulum itu sendiri. Relevan eksternal maksudnya tujuan, isi, dan proses
belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan,
kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum
bukan hanya menyiapkan anak untuk kehidupan sekarang tetapi juga yang akan
datang.
Kurikulum
juga harus memiliki relevan internal yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara
komponen-komponen kurikulum, antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan
penilaian. Relevansi ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum (Nana Syaodih
Sukmadinata : 2013).
2.
Efektifitas
Prinsip efektifitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan
kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam
proses pendidikan, efektifitasnya dapat dilihat dari dua sisi, yakni:
a.
Efektifitas
mengajar pendidik berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang
telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
b.
Efektifitas
belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang
diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.
Efektifitas
belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai keterkaitan erat antara
pendidik dan anak didik. Kepincangan salah satunya membuat terhambatnya
pencapaian tujuan pendidikan, atau efektifitas belajar mengajar tidak tercapai (Abdullah
Idi : 2010).
3.
Fleksibilitas
Fleksibilitas berarti suatu kurikulum yang pelaksanaannya tidak
kaku (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran : 2012). Kurikulum
didesain untuk mencapai suatu tujuan tertentu sesuai dengan jenis dan jenjang
pendidikan tertentu. Didalam kurikulum harus terdapat suatu sistem tertentu
yang dapat memberikan alternatif dalam mencapai tujuan. Pengembangan kurikulum
harus menggunakan metode-metode tertentu yang sesuai dengan kondisi dan situasi
tertentu, tempat dimana kurikulum itu diterapkan.
Fleksibilitas
dibagi menjadi dua macam (Abdullah Idi : 2010) :
a.
Fleksibilitas
dalam memilih program pendidikan
Fleksibilitas
dalam memilih program pendidikan maksudnya adalah bentuk pengadaan
program-program pilihan yang dapat terbentuk jurusan, program spesialisasi,
ataupun program-program pendidikan ketrampilan yang dapat dipilih atas dasar
kemampuan dan minat.
b.
Fleksibilitas
dalam pengembangan pengajaran
Fleksibilitas dalam
pengembangan pengajaran maksudnya adalah memberikan kesempatan kepada para
pendidik dalam mengembangkan sendiri program program pengajaran dengan berpatok
pada tujuan dan bahan pengajaran di dalam kurikulum.
4.
Praktis
dan Efisiensi
Prinsip praktis yakni mudah dilaksanakan dalam berbagai situasi dan
kondisi baik guru maupun siswa. Selain itu, juga mudah dilaksanakan,
menggunakan alat-alat sederhana dan biaya juga murah. Sebab kurikulum
pendidikan dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan
biaya, keterbatasan waktu, sarana-prasana maupun SDM. Intinya kurikulum bukan
hanya harus ideal namun juga praktis (Ahmad Judja’i : 2013).
Salah satu kriteria praktis adalah efisien, artinya tidak mahal
alias murah. Hal ini mengingat sumber daya pendidikan, personil-dana-fasilitas,
keberadaannya terbatas. Meskipun harus memenuhi prinsip murah tapi tidak
berarti murahan. Murah disini merujuk pada pengertian bahwa kurikulum harus
dikembangkan secara efisien, tidak boros dan sesuai dengan tingkat kemampuan
yang dimiliki.
5.
Kontinuitas
Prinsip kontinuitas artinya kurikulum dikembangkan secara
berkesinambungan, yang meliputi sinambung antarkelas maupun sinambung antarjenjang
pendidikan (Tim Pengmbang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran : 2012). Hal ini
dimaksudkan agar proses pendidikan atau belajar siswa bisa maju secara
berkesinambungan. Dengan demikian, akan terhindar dari tidak terpenuhinya
kemampuan prasarat awal siswa untuk mengikuti pendidikan pada kelas atau
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, juga terhindar dari adanya
pengulangan-pengulangan program dan aktifitas belajar yang tidak perlu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan serempak bersama-sama, perlu
selalu ada komunikasi dan kerja sama antara pengembang kurikulum sekolah dasar
dengan sekolah menengah dan perguruan tinggi. Dengan demikian diharapkan
tujuan-tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik dan sesuai dengan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
III.
PENUTUP
Kurikulum merupakan rancangan atau perencanaan yang digunakan
sebagai acuan proses-proses pelaksanaan pendidikan di sekolah. Kurikulum
sebagai proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan di sekolah sudah seharusnya
disusun dengan memerhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Dalam hal
ini prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dimaksud meliputi prinsip
relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektifitas.
Relevansi dalam dunia pendidikan mengandung arti kesesuaian antara
program pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Relevansi terbagi
menjadi dua yaitu relevan eksternal dan relevan internal.
Kedua relevansi tersebut menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum dari sudut
pandang tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian.
Prinsip efektifitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan
kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam
proses pendidikan, efektifitasnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu efektifitas
mengajar pendidik dan efektifitas belajar peserta didik.
Prinsip fleksibilitas artinya kurikulum didesain untuk mencapai
suatu tujuan tertentu sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Fleksibilitas dibagi menjadi dua macam yaitu fleksibilitas dalam memilih
program pendidikan dan fleksibilitas dalam pengembangan pengajaran.
Prinsip praktis yakni mudah dilaksanakan dalam berbagai situasi dan
kondisi baik guru maupun siswa. Dan efisien artinya tidak mahal alias murah.
Hal ini merujuk pada pengertian bahwa kurikulum harus dikembangkan secara
efisien, tidak boros dan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.
Prinsip kontinuitas artinya kurikulum dikembangkan secara
berkesinambungan, yang meliputi sinambung antarkelas maupun sinambung
antarjenjang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Idi,
Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010.
Judja’i,
Ahmad, Pengembangan Kurikulum, Semarang: Akfi Media, 2013.
Sukmadinata,
Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013.
Tim
Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, Depok:
Raja Grafindo Persada, 2012.